Sulbar.com - Sebagai penguatan kapasitas individu dan penguatan
sumber daya manusia sahabat Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) bertempat di
Kantor Walhi Sulbar, digelar diskusi jurnalistik dan
penulisan, 17 Mei 2015 siang ini.
Selain dihadiri sahabat Walhi,
diskusi yang berlangsung serius santai itu, juga tampak dihadiri
Direktur Eksekutif Walhi Sulbar, M. Ikhsan Welly yang dalam sambutan
pembukaannya menyebutkan, gagasan diskusi yang digelar itu berangkat
dari diskusi kecilnya bersama sahabat Walhi di Polewali beberapa waktu
yang lalu.
"Fakta banyak menunjukkan, bahwa pembangunan tidak
begitu banyak menyentuh soal-soal lingkungan. Hal itu tampak dari tidak
banyaknya penulis yang secara khusus konsern ke penulisan lingkungan.
Kita butuhkan berlahirannya para penulis yang secara serius mau
mendorong massifitas pengelolaan lingkungan yang berbasis peradaban dan
penyelamatan kemanusiaan," urai Iccang sapaan akrabnya.
Lebih
jauh Ia mengatakan, para penulis yang ada mestinya lebih banyak
menyoroti soal-soal ketersediaan, ketahanan dan kedaulatan pangan yang
ada di daerah ini, "karenanya kita butuhkan banyak pihak yang memiliki
kemampuan dalam mengawal soal-soal lingkungan, termasuk dalam bentuk
penulisan. Tidak terkecuali penulisan jurnalistik", ujar Iccang.
Pada
diksusi yang digelar sejak pagi tadi, juga tampak dihadiri para sahabat
dari SulbarDOTcom yang secara sengaja hadir untuk sama membangun
kesadaran pentingnya melahirkan para wartawan dan jurnalistik serta
penulis yang memiliki kepekaan lingkungan.
"Saya kira ini amat
penting kita lakukan, dan Walhi telah menunjukkan keseriusannya dalam
mendorong ini menjadi satu kerja nyata ke depan. Kita ingin ada banyak
pihak yang lahir dari diskusi ini yang memang memiliki kepekaan alamiah
dan tidak terjebak dengan banyak kepentingan pragmatis, seperti menulis
sekedar hanya untuk dikenal oleh publik. Tetapi mari kita menulis karena
kita memang memiliki keterpanggilan jiwa bersama untuk mengawal daerah
ini. Dan minimal upaya kita adalah dengan menulis", tutur Sukri.
Sementara
itu, dalam diskusi itu juga terungkap bahwa untuk menjadi jurnalis yang
baik itu, haruslah dimulai dengan memiliki Kebiasaan menulis. Yang
kedua seorang jurnalis haruslah memiliki idea, gagasan dan juga memiliki
kesadaran untuk selalu berinovasi. Selanjutnya calon jurnalis harus
bisa mengontrol emosinya guna mendorong penulis ke arah yang tidak
menyamarkan emosinya ke dalam gagasan penulisannya.
Hingga
berita ini diturunkan diskusi yang berlangsung serius santai itu, juga
melibatkan beberapa mahasiwa dari Unsulbar dan Unasman serta UNM
Makasssar serta komunitas V-Oric Majene masih berlangsung.
|