Sulbar.com - Gerak kegelisahan dunia seni budaya dan pencerahan di Tanah Mandar Sulawesi Barat tampaknya tidak pernah surut, ada banyak aktivitas dan kegiatan yang digelar oleh banyak pihak, komunitas dan bahkan personal yang menjadi penanda betapa masih menggelegaknya jiwa dan semangat denyut seni budaya di tanah ini.
Salah satu contohnya adalah, bakal digelarnya Pergelaran Kesenian Tradisi Mandar Sulawesi Barat yang bertitel Menengok Mandar, Menyapa Balanipa. Sebuah besutan event seni budaya yang memilih Bala sebagai titik venue acaranya.
Adil Tambono penggerak besutan kegiatan itu, kepada SulbarDOTcom menyebutkan, kegiatan yang digelar itu murni berangkat dari kegelisahannya pada kenyataan minimnya ruang untuk berkreasi bagi penggelisah kesenian. Sehingga baginya penting untuk digelar event serupa ini.
"Ada banyak even yang digelar. Dalam pandangan saya, ini adalah bukti betapa di daerah ini, utamanya di Balanipa atau Polewali Mandar kegelisahat itu tak pernah surut, namun disayangkan sedikitnya ruang yang baik. Sehingga bagi saya penting ada ruang yang representatif bagi pekerja kesenian", tutur Adil yang juga dikenal sebagai pembina pada beberapa komunitas kesenian yang belakang bertumbuh subur di Polewali Mandar ini.
Ia menyebutkan, dalam kegiatan yang ia besut itu akan mencoba untuk menghimpun semua kekuatan kesenian yang ada. Sekaligus sebagai panggung kontemplatif yang akan mencoba menakar ulang sejauh mana para pekerja seni dan budaya mampu melahirkan karya yang layak rekeng bagi pertumbuhan kesenian yang bisa disesejajarkan dan disetarakan dengan daerah lain di negeri ini.
"Saya kira Mandar Sulbar cukup layak, bahkan sudah harus dihitung dalam kancah kesenian nasional. Tidak muluk-muluk memang, sebab faktanya beberapa kali saya mengikuti baik sebagai peserta personal, maupun membawa group ke event nasional, kami dari Mandar Sulbar tidaklah pernah ketinggalan kereta dalam hal kemampuan melahirkan karya. Dan karya-karya kami selalu mendapatkan sambutan serta dihitung dan direkeng baik", tutur Adil serius.
Dan event besutannya kali ini diharapkan menjadi bahagian dari upaya untuk kian memperkaya dan menguatkan kembali kapasitas dan kemampuan para seniman dan pekerja kebudaaan kita di Mandar Sulbar. "Tentu saja dengan tidak menafikannya bahwa event ini juga sekaligus sebagai ruang silaturrahmi para seniman dan pekerja kebudayaan," urainya.
Sehingga tak heran jika dalam event yang akan dibesut mulai tanggal 21 hingga 23 Mei di Bala Kecamatan Balanipa Kabupaten Polewali Mandar itu akan mempergelarkan beragam item dan genre kesenian. Mulai dari permainan dan tradisi pettoyang, musik sayang-sayang, parrawana, pakkoa-koayang, Pakkacaping, Pakeke, Paccalongm Pallake, Pamacca.
Hingga pada seni kontemporer seperti pembacaan puisi, cerpen, teater, monolog, musik, tari, performance art, serta paket lomba seperti, lomba lepa-lepa, lomba lopi-lopi, dan lomba renang serta mandoang, serta layang-layang. Dan sisanya adalah gelar sarasehan dan diskusi panel yang akan menghadirkan tiga pembicara yakni, Suaradi Yasil dari unsur budayawan, Anwar Sewang dari unsur akademisi dan Muzakkir Kulasse dari unsur birokrasi.
|