Sulbar.com - Bagi warga Kampung Paleo Kelurahan Pangaliali Kabupaten Majene kehadiran tempat Mandi Cuci dan Kakus (MCK) Plus merupakan ide yang bagus dan amat disambut baik. Namun sayang, MCK Plus tersebut hingga berita ini diturunkan, belum tersedia air atas bangunan yang pembuatannya dipasilitasi oleh Pemerintah Kabupaten Majene.
"Sebenarnya, proyek pembangunan MCK Plus di tahun 2014 lalu di kampung kami ini, merupakan ide yang bagus dari pemerintah, yang mementingkan kepentingan masyarakat umum. Namun terus terang belumlah memenuhi harapan dari warga kami", ujar Jamaluddin, salah satu warga yang ditemui SulbarDOTcom saat bertandang Rabu, 20 Mei pagi tadi.
MCK Plus yang terletak sekitar 200 Meter dari jalan poros Majene-Mamuju itu dan berada di atas ketinggian itu dalam pengamatan SulbarDITcom, tampak terdapat sebuah bangunan yang berwarna kuning muda bercampur coklat. Dengan ukuran sekitar 6 x 4 meter, ini tak ubahnya adalah sebuah bangunan yang berfungsi sebagai sarana pembuangan hajat, mandi dan mencuci.
Tidak tanggung-tanggung sebut Jamaluddin, warga yang hendak buang hajat, mandi atau mencuci, terlebih dahulu harus mengangkut air dari sumber air yang berjarak jauh sekitar 150 meter.
"Saya kira ini penting menjadi perhatian pemerintah. Sebab MCK Plus ini belum memenuhi fungsi seperti yang diharapkan, pengadaan sanitasi air merupakan hal yang sangat kami tunggu-tunggu, guna memenuhi harapan daripada warga yang tinggal di sini. Sentuhan dari pemerintah setempat sangatlah dibutuhkan dalam menindak lanjuti pembangunan ini", Ujar Jamaludin sembari berjalan menuju kebun samping rumahnya.
Bagi Jamaluddin, hendaknya pembangunan MCK Plus yang dibuat sejak tahun 2014 lalu itu haruslah berangkat dari perencanaan yang matang, "sebab jika begini adanya maka bangunan MCK Plus yang megah namun tak memiliki air ini akan menjadi masalah tersendiri bagi kami dan selalu akan menjadi buah bibir di masyarakat," tandas Jamaluddin.
|