Sulbar.com - Kendati Ujian Akhir Sekolah (UAS) yang digelar serentak di Sulawesi Barat beberapa waktu yang lalu telah berakhir, namun soal yang digunakan oleh peserta didik utamanya tingkat Sekolah Dasar (SD) hingga kini masih menyisakan banyak soal bagi pelaku dan pengamat pendidikan.
Hamzah Ismail, Kepala UPTD Kecamatan Tinambung, kepada SulbarDOTcom, menyebutkan, ada point soal yang membingungkan para peserta ujian. Karena ada pertanyaan, namun jawaban yang dimaksudkan pada pertanyaan itu justru tidak berkesesuaian.
"Soal yang saya maksud itu, meminta jawaban yang mestinya bersumber dari bacaan yang mendahuluinya itu terdapat pada point soal 10, 11, dan 12 mata pelajaran Bahasa Indonesia yang dibuat Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Sulawesi Barat. Aneh, karena saat siswa mau menjawab, ternyata tidak ada bacaannya. Ini yang kami sayangkan karena", ujar Hamzah seraya memperlihatkan dokumentasi bukti kesalahan soal itu.
Tidak itu saja, Hamzah yang dikenal sebagai pemerhati dunia pendidikan, utamanya Pendidikan Anak Usia Dini Sulawesi Barat ini juga mengatakan, kekeliruan soal ini bahkan bukanlah barang yang baru terjadi, karena terbukti pada tahun 2014 lalu juga terjadi hal yang sama.
"Saya punya data soal yang keliru itu, bukan hanya tahun ini saja, tapi tahun lalu juga. Dan saya masih menyimpan dokumentasinya terjadi kesalahan pada soal nomor 32 dan 33", sesal Hamzah.
Hamzah menyebutkan, kekeliruan pembuatan soal itu menjadi penanda buruknya pengelolaan pendidikan di Sulbar. Setidaknya ada mekanisme yang keliru, entah saat perencanaan, pembuatan dan finalisasi hingga pada pendistrubusiannya.
"Kesalahan pada soal ini menunjukkan buruknya pengelolaan pendidikan di Sulbar, terutama terkait dengan pelaksanaan evaluasi belajar. Pertanyaannya, apakah sesudah soal dirumuskan oleh tim, tidak dilakukan telaah ulang?", tutur Hamzah dalam nada tanya.
[yat/yat]