Sulbar.com - Malam itu hujan mendadak tumpah di Tinambung. Tepat di Eks Pasar Tinambung, tempat digelarnya acara Tabligh Akbar Pengajian Papperandang Ate Teater Flamboyant Mandar. Saat itu Habib Husain Achmad Al Hamid tengah membawakan taushiyahnya di atas panggung utama. Sejurus kemudian Habib menengadahkan wajahnya ke atas langit. Doapun dilantunkan. Ribuan jamaah yang ada di depan panggung yang hanya beratapkan langit itupun, seakan sama menunggu keajaiban atas doa yang dilantunkan. Tak urung, Anangguru Dr. Syekh Muh. Ilham Shaleh yang duduk bersila bersisian dengan undangan tamu kehormatanpun tampak merafal doanya dalam khusyuk.
Ajaib. Hujan mendadak berhenti, jamaah yang tadinya menunggu keajaiban seakan diperhadapkan dengan kenyataan, betapa doa yang dilantunkan dan diyakini ijabah secara berjamaah seketika bisa maqbul. Hujan tidak saja reda. Tetapi berhenti seketika. Habib pun kembali melanjutkan taushiyahnya yang sesekali dibarengi dengan banyolan dan berhasil mengocok perut majelis jamaah Papperandang Ate.
Pengajian Papperandang Ate, Senin malam, 15 Juni lalu itu seakan kembali menegaskan betapa masih tersisa semacam kehausan spritual bagi para jamaah. Tak tanggung-tanggung ribuan jamaah yang hadir itu tidak saja berasal dari Tinambung dan Balanipa, tetapi tidak sedikit pula jamaah yang berasal dari Polewali, Wonomulyo, Majene dan Mamuju bahkan Makassar.
Mereka hadir bersama duduk bersila di atas matras plastik dan karpet panjang mengikuti pengajian besutan Teater Flamboyant Tinambung Mandar bekerja sama dengan Duta Vision TV Cable Tinambung yang disponsori tunggal oleh Immortal Live Makassar, milik Arif "Anto" Baharuddin putra kelahiran Tinambung yang kini tinggal sebagai pengusaha distro di Makassar.
Selain dihadiri ribuan jamaah, dalam acara yang digelar mulai pukul 20.00 hingga pukul 24.00 malam itu juga tampak dihadiri oleh beberapa tokoh penting Sulawesi Barat, mulai dari Harun, Wakil Ketua DPRD Sulawesi Barat, Syamsul Samad, Ketua Komisi Satu DPRD Sulawesi Barat, Wakil Bupati Polewali Mandar, Natsir Rahmat dan Busman, Wakil Ketua DPRD Kabupaten Polewali Mandar. Serta Kapolsek, Danramil dan Camat Kecamatan Tinambung. Serta beberapa anggota DPRD Sulawesi Barat dan Polewali Mandar.
Menariknya, bukan hanya tembang-tembang Islami yang dilantunkan sebagai selingan acara oleh personil Shalawatan Teater Flamboyant, pada acara yang berlabel Tabligh Akbar dalam tema Menata Pikiran, Menjernihkan Hati dalam Menyambut Bulan Suci Ramadhan 1436 H itu, tampak pula dihadiri oleh beberapa habaib dan panrita serta qori qoriah berlevel internasional dan nasional yang sengaja hadir membawakan haflah tilawatil quran di pengujung acara.
Dalam taushiyah, baik annangguru Dr. Syekh Muh. Ilham Shaleh yang tampil sebagai pembawa taushiyah pertama, maupun Habib Husain Achmad Al Hamid sebagai pembawa taushiyah kedua, sama banyak menyinggung kian menjamurnya faham-faham radikal yang belakangan banyak bermunculan. Keduanya sama meminta kepada jamaah untuk tidak terprovokasi atas kenyataan faham-faham radikal itu.
Bahkan, lebih jauh kedua pembawa taushiyah yang diundang secara khusus itu, sama banyak menguraikan kisah-kisah para alim ulama yang dikutip dari berbagai kitab dan bisa menjadi panutan hikmah bagi jamaah Papperandang Ate dalam menjalani kehidupan yang kian hari kian paradoksal. Termasuk ditengah kian maraknya oknum-oknum yang mengaku memahami agama, namun dengan begitu enteng berteriak Allahu Akbar saat akan melakukan tindakan kekerasan kepada sesamanya.
Catatan: Sebelumnya reportase ini dimuat di Harian Rakyat Sulbar Edisi, 17 Juni 2015
|