"Tania to muane Muaq jiripai gayang Attonganang di tiaq Di sanga to barani." Bukan pahlawan Bila harus ada keris terselip di pinggang Karena keadilan dan kebenaranlah Yang dikatakan kesatria
Sulbar.com - Konsep pembangunan kemampuan peranan perempuan yang dipergunakan
berkembang menjadi pemberdayaan perempuan yang berarti meningkatkan
kualitas dan peran perempuan pada semua aspek kehidupan. Baik secara
langsung atau tidak langsung melalui penciptaan situasi-situasi yang
kondusif sebagai motivator dan akslerasi proses pembangunan dalam Negara
Kesatuan Republik Indonesia.
Demikian salah satu benang merah
ceramah yang disampaikan oleh Annagguru H. Muhammad Syibli Sahabuddin,
Anggota Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia dihadapan jamaah
Pengajian Kebangsaan yang digelar di Kelurahan Polewali Kabupaten
Polewali Mandar, Sabtu 13 Juni 2015 lalu.
Dihadapan Jamaah
pengajian yang didominasi perempuan itu, Syibli mengatakan, selama ini
ada anggapan bahwa kualitas perempuan dalam pembangunan masih sangat
rendah, yang menyebabkan peran kaum perempuan tertinggal dalam segala
hal.
"Maka untuk mengatasinya diperlukan upaya dan strategi
mengintegrasikan gender ke dalam arus pembangunan dengan cara
menempatkan perempuan sebagai subjek pembangunan dan menghilangkan
faktor kendala yang dihadapi perempuan dalam pembangunan", tutur Sybli.
Syibli
juga menyebutkan, pengintegrasian gender ke dalam arus pembangunan agar
dihasilkannya suatu identifikasi sejauhmana peranan perempuan dalam
pembangunan dewasa ini.
"Ingat, pemerintah telah menempatkan kaum
perempuan sebagai partner yang manis bagi pembangunan. Isu gerakan dan
pemberdayaan perempuan yang berkembang berkisar dalam suatu pemikiran
bahwa perempuan sebagai sumber daya pembangunan", urainya.
Ia
menambahkan, wanita tak diragukan lagi memiliki kedudukan khusus dalam
tatanan masyarakat Islam. Kedudukan itu amat mulia tidak mengurangi
hak-hak mereka juga tidak menjadikan nilai kemanusiaannya rapuh.
"Wanita
muslimah di tengah masyarakatnya ditempatkan dalam posisi yang amat
mulia. Islam memandang wanita lewat kesadaran terhadap tabiatnya, dimana
hakekat risalahnya serta pemahaman terhadap konsekwensi logis dari
sepesial kodrat yg dianugerahkan Allah Taala kepadanya", tegas Sybli.
Karena
itu, menurut Syibli, wanita dalam masyarakat Islam memiliki peranan yg
sangat penting tetapi sesuai dgn bingkai yang telah digariskan oleh
Islam. Dalam kata lain, peranan itu tidak bertentangan dengan kodratnya
sebagi wanita yang dalam susunan biologis dan nilai-nilai kejiwaannya
yang berbeda dengan laki-laki.
[yat/yat]
Situs ini merupakan situs berita online independen seputar wilayah Sulawesi Barat This site is an independent online news sites around the area of West Sulawesi