Sulbar.com - Pengadaan asrama mahasiswa rantau membutuhkan perhatian serius dari pemerintah. Mengingat mahasiswa rantau juga adalah bahagian dari warga Sulawesi Barat yang juga memiliki hak untuk mendapatkan perhatian serius. Demikian salah satu benang merah yang terungkap dari diskusi terbuka yang dihadiri oleh elemen mahasiwa asal Sulawesi Barat yang kini tengah mengenyam pendidikan dibeberapa kota. Mulai dari Yogyakarta, Jakarta, Tangerang, Bogor, Malang dan Semarang.
Risbar Berlian Bachri yang hadir sebagai pembicara pada acara yang dilangsungkan di salah satu Warung Kopi di Manding Polewali Mandar kemarin malam itu mengatakan, pengadaan asrama di Jakarta sebagai ruang bersama dan bahkan transit bagi mahasiwa rantau itu penting sebagai titik simpul mahasiswa rantau. "Saya kira ide dan gagasan adek-adek ini penting kita respon secara bersama, mengingat asrama dibutuhkan sebagai ruang simpul yang akan memberikan kemudahan bagi mahasiswa rantau untuk saling berkomunikasi secara intensif", ujarnya.
Risbar menyampaikan itu dihadapan mahasiswa asal Sulbar yang tengah menuntut ilmu diberbagai kota. Selain dihadiri mahasiswa dalam acara yang bertajuk Menengok Sulbar di Era Moderen itu, lebih banyak meletupkan keinginan mahasiswa rantau itu, juga tampak dihadiri oleh beberapa akademisi dari berbagai kampus, juga ketua KPU Polewali Mandar, M. Danial.
Lebih jauh, Risbar yang juga adalah salah seorang anggota Komisi I DPRD Sulawesi Barat yang masih muda dan dikenal getol melakukan inisiasi bagi gerakan kepemudaan di Sulawesi Barat itu juga menyebutkan, bahwa gagasan dan ide serta harapan yang banyak dikemukakan oleh mahasiwa itu adalah sebuah keharusan, "terlebih keluhan dan harapan itu adalah sebuah niat baik yang mestinya kita respon dengan baik. Mengingat mereka ini adalah penerus dari tonggak kepemimpinan masa depan daerah ini. Karenanya harus mendapatkan perhatian serius dari kita semua", tegas Risbar dalam nada serius.