Sulbar.com - Andai penulis dihadapkan pada pilihan menjadi wortel, telur, dan kopi. Maka sudah barang tentu pilihan akan jatuh kepada kopi. Ciptaan Tuhan satu ini memang selalu menarik untuk dibincang. Karena ia memiliki sejumput filosofi yang sangat bermanfaat bagi kehidupan manusia.
Wortel berbeda dengan kopi. Wortel manakala dimasukkan kedalam air yang mendidih, maka si wortel akan berubah menjadi lembek. Lain wortel lain lagi dengan telur. Telur yang seluruh isi didalamnya cair ketika dimasukkan kedalam air yang mendidih, maka sekitar satu jam kemudian isi didalam telur akan berubah menjadi keras.
Berbeda dari keduanya, kopi justru memiliki keistimewaan jika dibandingkan dengan wortel dan telur. Kopi pada saat dimasukkan ke dalam air yang mendidih, maka kopi tak akan menunggu waktu yang lama ia akan menyatu dengan air mendidih. Disitulah akan muncul bau yang harum, nikmat dan sedap dihidung.
Kehidupan yang keras dan penuh tantangan ibarat air mendidih. Apabila si fulan menjadi wortel, maka ia yang awalnya tegar, kuat, dan penuh semangat, ketika berhadapan dengan keras dan pahit getirnya kehidupan, maka ia akan cepat lembek, gampang menyerah, dan mudah putus asa.
Lain lagi dengan telur. Meski dari luar, ia tampak tegar, dan kuat, tapi sesungguhnya didalam hatinya, terdapat kelembutan dan kebeningan. Namun ketika diperhadapkan pada derasnya arus kehidupan, maka ia akan berubah tiga ratus enam puluh derajat. Ia yang dulu memiliki kelembutan hati, tiba-tiba berubah menjadi keras. Hatinya membatu dan gampang emosi.
Disinilah keistimewaan yang dimiliki kopi. Ciptaan Tuhan yang satu ini memiliki pengaruh yang luar biasa. Sekeras dan sepanas apa pun kehidupan itu, ia akan tetap tegar menjalaninya. Bahkan dengan keistimewaan yang dimilikinya, ia mampu memberikan warna dikehidupan yang dijalaninya. Dan lebih istimewanya lagi, ia mampu merubah kehidupan yang keras tersebut menjadi kehidupan yang bermanfaat bagi sesamanya dan bagi lingkungan di sekitarnya.
Oleh karena itu, di hari Jumat yang mulia dan barokah ini, mari kita belajar dan berusaha menjadikan diri kita sebagai kopi, yang bermanfaat bagi sesama dan lingkungan sekitar kita, dalam rangka menuju tempat yang teramat kita rindukan dan idamkan, yaitu berada di haribaan Tuhan Yang Maha Kuasa. Maha puncak segala kenikmatan.
|