"Inggai para mattinja
Para malloa-loa
Batattaq bappa
Mala dai si pake." Marilah kita berikrar
Sama berjanji
Semoga hubungan yang penuh kenangan ini
Dapatlah hendaknya terjalin dengan mesrah
Jumat, 25 Desember 2015 16:17:26 | Dibaca : 5372 kali
Sulbar.com -
Ritual pelaksanaan Jumatan di Masjid agung Suada Mamuju pada Jumat (25/12/2015) siang digelar sederhana seperti biasanya. Khutbah sebelum pelaksanaan shalat berjamaah pun dilakukan seperti pada pelaksanaan ritual jumat sebelumnya.
Kendati demikian, pada ritual jumat kali ini, pesan dalam khutbah lebih menitikberatkan pada momentum yang bertepatan dengan penyambutan tahun baru 2016. Sebab seperti diketahui, Jumatan kali ini juga merupakan hari Jumat terakhir di tahun 2015.
Disampaikan oleh sang Khatib, Muhammad Anwar Kamil, secara umum di Indonesia dikatakan, banyak yang merayakan dengan beragam ekspresinya. Mulai dengan membuat kegiatan yang bernuansa religius hingga bertandang ke tempat-tempat eksotis seperti tempat wisata.
“Ada yang dzikiran dan malah ada yang sampai ke Bali,” ungkapnya.
Dijelaskan prosesi penyambutan tahun baru pada dasarnya tidak secara eksplisit dijelaskan dalam Al-Quran. “Tidak ditemukan secara jelas bagaimana cara menyambut tahun baru,” katanya.
Namun kata dia, seyogyanya penyambutan tahun baru 2016 diisi dengan kegiatan yang dapat meningkatkan kualitas hidup manusia ditahun mendatang. “Dengan muhasabah atau introspeksi diri terhadap apa yang sudah dilakukan selama setahun sebelumnya,” ungkapnya.
Selain itu, dia menghimbau kepada segenap kaum muslimin, sekiranya melakukan kegiatan dalam rangka menyambut pergantian tahun, sedapat mungkin melakukan kegiatan positif. Dalam hal ini tak hanya memenuhi kepentingan hasrat duniawi. Tetapi juga dapat memenuhi kepentingan ukhrawi sebagai destinasi akhir perjalanan hidup manusia.
“Sebaiknya melakukan kegiatan yang sifatnya dapat mendekatkan diri kepada Allah Subhanahu Wataala. Bukan malah sebaliknya melakukan kegiatan yang dapat menjauhkan kita dari Allah Subhanahu Wataala,” ucapnya.
Sebab , kata dia, memasuki pergantian tahun dengan kesadaran spiritual dapat memengaruhi kualitas kehidupan manusia. Baik hubungannya dengan sesama manusia, maupun dengan Tuhannya.
Olehnya di hadapan ratusan jemaah Jumat, ditegaskan kembali introspeksi diri mesti menjadi prioritas utama pada momentum pergantian tahun ini. “Sebaiknya kita banyak beristighfar. Mengingat segala kesalahan yang telah diperbuat sebelumnya. Sebab dengan demikian dapat menghapus dosa yang telah dilakukan,” kuncinya.
Situs ini merupakan situs berita online independen seputar wilayah Sulawesi Barat This site is an independent online news sites around the area of West Sulawesi