Sulbar.com - KH. Muhammad Syibli Sahabuddin meminta kepada para pemimpin untuk tidak meninggalkan ulama, tidak terkecuali para pemimpin yang kini telah diberi mandat oleh rakyat untuk menjadi bupati melalui pemilihan umum kepala daerah serentak yang baru-baru ini digelar. Pesan itu disampaikan Syibli saat menjadi pembawa hikmah maulid yang digelar oleh Pemerintah Kabupaten Mamuju Tengah di Masjid Raya Topoyo hari ini, 28 Desember 2015.
Dalam acara yang dihadiri oleh Bupati Mamuju Tengah, Ismail Zainuddin bersama bupati yang baru saja terpilih, H. Aras Tammauni untuk periode 2016-2021 bersama sejumlah anggota DPRD Mateng dan beberaa pejabat teras Pemkab Mateng itu, secara khusus Syibli berpesan, kepada bupati terpilih untuk tidak meninggalkan ulama.
"Selalulah menggandeng ulama dalam memimpn daerah ini, termasuk dengan tidak meninggalkan tradisi dan kegiatan-kegiatan keagamaan. Tiidak terkecuali untuk tetap membesarkan acara seperti maulid yang kita gelar kali ini," tuturnya.
Kepada masyarakat, Syibli meminta, untuk senantiasa mendukung, membantu dan mendoakan bupati terpilih dalam membangun mateng lebih baik ke depan.
Sementara itu, Bupati Mateng, Ismail Zainuddin, kepada Bupati Terpilih, Aras Tammauni juga dalam sambutannya menitip pesan, kiranya Bupati Mateng yang terpilih sungguh-sungguh memperhatikan kesejahteraan rakyat Mateng. "Termasuk memberikan perhatian serius pada pembangunan desa. Salah satunya dengan tetap mempertahankan suasana iklim kondusif desa ditengah masyarakat yang kini serba moderen. Selain itu, saya kira yang juga sangat penting dalah, melakukan penigkatan sumber daya manusia, utamanya dalam bidang pendidikan," sebut Ismail.
Menanggapi kenyataan Mateng sebagai daerah tertinggal, Ismail menganggap tidak ada masalah, "yang jauh lebih penting saat ini adalah mari sama mengajak masyarakat untuk tidak berkecil hati. Karena kalo kita dikatakan tidak tersedia air bersih, toh masyarakat Mateng sudah mampu membeli air bersih. Nah kalau indikatornya listrik belum merata sampai pedesaan, toh masyarakat mampu membeli genset untuk penerangan. Intinya bahwa dikatakan tertinggal tetapi masyarakat dalam kenyataannya secara materi masyarakat mampu itu artinya kita masih berada pada tataran sejahtera".
[GNR/yat]
|