Sulbar.com - Aco Masruddin Mogot mungkin adalah salah satu prototipe orang muda yang tak pernah lelah berbuat untuk banyak pihak. Tak terkecuali, kini setelah dirinya tidak lagi menjadi anggota legislator Polewali Mandar dirinya tidak lantas duduk dan memilih diam berpangku tangan. Tak tanggung-tanggung, dirinya kini tengah berupaya untuk melahirkan para petani berdasi.
Disambangi di rumahnya di Lampa Kecamara Mapilli, Kamis 29 Januari lalu, Aco sapaan karibnya, kepada SulbaDOTcom mengatakan, bahwa dirinya kini tengah serius, bersama Ruslan Baso juga mantan anggota DPRD tengah serius bertani dan tak henti-henti berupaya menyemangati masyarakat Kecamatan Bulo untuk ikut terlibat dan tergerak menjadi petani, yang memiliki kemampuan lebih dari petani biasa.
"Kami punya niat menjadikan masyarakat Bulo menjadi petani berdasi sama dengan petani durian di pulau Jawa. Para petani masuk dikebunnya dengan naik mobil. Ini tentu saja, tidak mengada-ada, karena hasil buah durian dari jenis bibit yang kami tanam termasuk bibit yang baik baik itu lokal maupun dari luar. Sungguh kami berharap ke depan Bulo menjadi salah satu daerah wisata agro. Tentu saja setelah Kanang Desa Amasangan Polman. Bulo menurut saya lebih memiliki prosfek yang lebih dibanding daerah lainnya di Polman," urainya.
Usahanya sungguh tak tanggung, sekitar 50 hektar lahan perkebunan durian yang ada di Kecamatan Bulo sekitar bulan Maret 2016 mendatang akan segera bisa dipanen dan itu murni merupakan hasil motivasi yang dilakukan Aco.
Ia mengaku, kehadirannya di Bulo, telah terbilang lama, yakni telah sekitar enam tahun silam dirinya memilih menjadi petani yang mengelola lima hektar kebun durian, "dan kini segera insya Allah kita bisa nikmati hasilnya," sebutnya singkat.
Dikatakannya, harga durian otong dan durian jenis lainnya perbuah bisa dinilai dengan harga dari 30 ribu rupiah samapi 50 ribu rupiah perbiji. Sedang perpohon buahnya bisa sampai 100 biji. "Sedangkan dalam satu hektar pohon durian yang bisa kami tanam tidak kurang 300 pohon. Kalau kita hitung secara ekonomi sungguh luar biasa pendapatan petani khusus duria ini. Belum lagi jika kakao dan merica (lada-red) juga ditanam sebagai tanaman pendamping".
Lebih jauh Aco berharap, ke depan pemerintah daerah, khususnya dinas pariwisata bisa fokus melirik Bulo, "dengan menjadikan Bulo sebagai salah satu desa destinasi pariwisata masa depan Polewali Mandar," kuncinya.
|