Sulawesi Barat Online | Lintas Fakultas di Unasman Gelar Diskusi Metode Penelitian

PERISTIWA

Lintas Fakultas di Unasman Gelar Diskusi Metode Penelitian

Selasa, 19 April 2016 11:21:56 | Dibaca : 2993 kali

Sulbar.com - Ada yang menarik sore kamarin sekitar pukul 16.15 di pelataran Kampus Universitas Al Asyariah Mandar (Unasman), sejumlah mahasiswa dari berbagai lintas fakultas tampak asyik duduk lesehan di bawah karpet hijau yang menimpa hijaunya rerumputan.

Adalah diskusi metode penelitian yang diinisiasi oleh sejumlah mahasiswa mulai dari Fakultas Pertanian, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Fakultas Agama Islam dan Fakultas Kesehatan Masyarakat serta Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu-ilmu Pemerintahan Unasman.

Hadir dalam acara yang berlangsung santai tapi tampak serius itu, Muhammad Syariat Tajuddin yang sengaja hadir untuk menjadi penggerak diskusi yang secara khusus membincang seputar sejumlah kegelisahan mahasiswa atas pandangan mahasiswa yang memandang penulisan karya ilmiah dan skripsi sebagai momok yang menakutkan.

"Saya kira penulisan skripsi dan beragam karya ilmiah, bukanlah momok yang menakutkan, tetapi adalah tugas mulia kaum terpelajar untuk memandang berubahan di tengah masyarakat yang dinamis itu untuk tetap dipelajari dengan jalan diteliti. Utamanya terkait dengan beragam problem nyata yang terjadi di tengah masyarakat kita. Disitu fungsi kaum terpelajar untuk turun melihat dan memetakan dan mencarikan solusi atas beragam persoalan publik. Dan itu dibutuhkan kecakapan dalam melakukan kerja-kerja penelitian," tutur Syariat.

Penelitian Tidak Boleh Lepas dari Problem Masyarakat

Syariat menyebutkan, ditengah dinamika masyarakat itu, tugas ilmu pengetahuan adalah ikut mendinamisasikannya, "ilmu pengetahuan harus lebih dahulu melangkah untuk menjawab kenyataan dinamika masyarakat. Karenanya kerja penelitian menjadi amat penting. Pengetahaun tidak boleh statis ditengah masyarakat yang dinamis".

Salah satu trik yang bisa ditempuh sebagaimana yang mengemuka dalam diskusi yang berakhir hingga tarhim Masjid Pancasila Kampus Unasman itu berbunyi adalah, dibutuhkan kecakapan metodologis dan juga kecakapan dalam menulis.

"Mahasiswa tidak boleh tidak memiliki kecakapan menulis, tersebab tidak ada cerita orang besar yang lahir dari kantung-kantung lembaga pengetahuan tidak bisa menulis" tutur Syariat.

Karenanya diskusi itu akhirnya merekomendasikan kepada semua peserta untuk secara serius mulai belajar menulis. Minimal memiliki kecakapan dalam membangun logika kalimat. Sembari tetap secara serius memahami metodologi penelitian yang belakangan juga dinilai mengalami kemajuan dan perkembangan yang cukup pesat.

"Kendati beragam metode penelitian kini bermunculan, satu kata kuncinya adalah, bahwa penelitian tidak boleh lepas dari problem masyarakat. Karena hanya dengan begitu penelitian mempau berkontribusi dan bermakna bagi perkembangan kehidupan kemanusiaan", kunci Syariat.
[BAS/yat]

Tag : polman

IKA SMK YPP Dibentuk di Pantai Wisata Mampie

Warek II Unasman Tutup Pelatihan Kehumasan

Rusnaedi Kritisi Rencana Pemerintah Menaikkan TDL

Afsal Mahfuz Terima Aspirasi di Polman

KOMENTAR

Tulis Komentar

PERISTIWA

Terkini

Terpopuler

FEATURE

Terkini

Terpopuler

SOSOK

Terkini

Terpopuler

KOLOM

Terkini

Terpopuler

ULASAN

Terkini

Terpopuler

CERPEN

Terkini

Terpopuler

PUISI

Terkini

Terpopuler

RESENSI

Terkini

Terpopuler