Sulbar.com - Nelce Arruan Layuk begitu ia disapa. Dialah Kepala Desa (Kades) Salukona Kecamatan Tabang Kabupaten Mamasa yang berparas cantik. Paras cantiknya itu tidak lantas membuat pengabdiannya menjadi tanggung di usianya yang juga masih berbilang tanggung alias masih muda untuk hitungan sebuah kerja pengabdian di pedalaman. Ya Kades di sebuah pedalaman yang jauh tersuruk dari kota. Tidak tanggung-tanggung jalan mendaki yang mungkin bagi sebagian orang adalah sulit. Bagi Nelce bukanlah soal berat baginya untuk menjalankan pengabdiannya dalam dua bidang sekaligus. Yah, kepala desa juga perawat medis jika ada masyarakat yang butuhkan sentuhan tangannya selaku tenaga kesehatan.
Saat ditanya tentang relevansi antara disiplin ilmunya yang merupakan alumnus STIKES Graha Edukasi Makassar 2012 lalu ini, dengan cerdas pula piawai mengatakan, itulah yang menarik baginya, karena selain dirinya sebagai kepala desa yang setiap saat bekerja dengan berjalan kaki mengitari seluruh dusun yang ada di Desa Salukona, dirinya juga sekaligus mengemban tugas rangkap sebagai perawat kesehatan yang sewaktu-waktu juga dapat melayani masyarakat jika membutuhkan pertolongan medis sebagaimana disiplin ilmu yang ia kuasai.
Nelce yang baru empat bulan dilantik menjadi Kepala Desa salukona itu kepada SulbarDOTcom mengatakan, Desa Salukona yang kini berada dibawah kendalinya sungguh adalah desa yang sangat terpencil dan terisolir. Terbukti untuk mencapai kantor Desa Salukona harus ditempuh hanya dengan menggunakan kendaraan roda dua dan dengan berjalan kaki termasuk untuk mencapai tmpat dusun yang ada di Desa Salukona yakni, Dusun Salukona, Dusun Rante Bakaru, Buttu-buttu, Dusun Bua, Dusun Miananga Pauan.
Karenanya, untuk membuka akses jalan ke setiap dusun, Kades Nelce merelakan akses jalan menuju Kantor Desanya untuk sementara waktu tidak dikerja dulu, sebelum akses jalan antar dusun dapat terbuka. "Kasian rakyat saya, kalau mereka pergi pasar biasa bermalam dengan memikul hasil pertaniannya. Bahkan, hanya terdapat dua dusun yang bisa dijangkau kendaraan roda dua. Selebihnya harus ditempuh dengan jalan kaki menyusur lembah dan pegunungan yang mendaki,” tuturnya dalam nada miris namun tegas.
Tak heran, Alokasi Dana Desa (ADD) yang cair, ke depan sesuai rencana Nelce, akan lebih banyak diperuntukkan untuk pembangunan akses jalan yang dapat menghubungkan Dusun Rante Bakaru dengan Dusun Minanga Pauan.
"Saya menerima tugas dan tanggung jawab sebagai Kades, itu karena masyarakat yang memberikan tanggung jawab kepada saya. Jadi ini harus saya kerjakan secara serius dan tidak main-main. Saya sadar ini sulit, namun saya percaya saya bisa dan mampu atas sokongan dari masyarakat. Hal lain yang mendorong saya adalah, karena masyarakat Desa Salukona amat membutuhkan sentuhan tangan tulus pula ikhlas dari pemimpin yang bisa secara serius membuat Desa Salukona dapat setara dengan desa lainnya. Dan inilah alasan satu-satunya, kenapa saya menerima tanggung jawab ini," tandasnya.
|