Mengawal gagasan, peristiwa dan informasi Sulawesi Barat [ Beranda ] [ Tentang : Sulbar ] [ Hubungi Kami ] [ Menulislah disini ! ] [ Pedoman Pemberitaan ] [ Maps ]

SulbarDOTcom
Kalindaqdaq (Pantun Mandar) :

"Naiya Mara'dia, tammatindoi di bongi, tarrare di allo, namandandang mata dimamatanna daung ayu, dimalimbongna rura, dimadzinginna lita', diayarianna banne tau diatepuanna agama"
Sesungguhnya seorang raja, tidak akan terlena dalam lelap tidur di keheningan malam, tidak akan berdiam diri atau berpangku tangan di waktu siang hari, namun harus berpikir dan berupaya sera berikhtiar untuk meningkatkan hasil perikanan di tambak, terciptanya ketentraman dan kedamaian demi kelangsungan hidup manusia serta sempurnanya agama

KOLOM
Kumis
SulbarDOTcom - Kumis
Illustrasi

 Penulis
: ABDUL MUTTALIB
 Minggu, 15 Mei 2016 11:33:01  | Dibaca : 1947 kali
 
Sulbar.com - Teman masa kecilku tengah terbebani tugas suci yang dititahkan istrinya. Tugas memanjangkan kumis. Kendati sejak orok, sampai usia jelang berkepala empat. Temanku itu tidak pernah terlihat memanjangkan kumis. Nah, di situ daku kadang merasa sedih.

Kumis yang sependek ingatanku tidak hanya berupa bulu lebat yang tumbuh di bawah hidung dan di atas bibir lelaki. Kumis yang sebenarnya adalah identitas dan kerab diklaim sebagai simbol pemanis dari budaya maskulin lelaki.

Namun sayang, tugas mulia itu tidak lagi membedakannya dari makna ungkapan satiris Chairil Anwar penyair kondang itu; hidup enggan, mati pun tak sudi. Karena kumis tumbuhnya di daerah antara bibir dan hidung.

Jadinya antara percaya dan tidak. Kok, sampai istrinya  memiliki gagasan aneh seperti itu? Konon, ketika temanku mempertanyakan perihal titah yang diterimanya untuk memanjangkan kumis. Istrinya berujar: suka!

Ketika dikejar alasan sukanya apa? Istrinya kembali berujar, "Andai bisa memiliki kumis sendiri, saya tidak akan memintamu!"

Tahu sendiri kalau model ujaran istri sudah begitu. Suami yang bijak dan arif sedianya diam. Diam atas keinginan sederhana istri yang mungkin ingin melihat suaminya lebih tampan setelah memiliki kumis indah nan eksotis.   

Berhubung pertubuhan kumisnya terbilang lambat. Sedianya sang istri dapat bersabar seraya terus berdoa semoga suaminya diberi ketabahan dalam rangka memanjangkan kumis. Semoga segala yang disemogakan segera tersemoga. Amin.
 
 
Tentang Penulis
Penulis Nama : ABDUL MUTTALIB

Selain aktif sebagai awak redaksi SulbarDOTcom, dirinya juga bergiat di Teater Flamboyant


ARTIKEL TERKAIT
 
KOMENTAR
 
Tulis Komentar
Nama :
Email :
URL :
Komentar :
   
   
   
     
    Catatan :
No Ads, No Spam, No Flood please !
Mohon tidak menulis iklan, spamming dan sejenisnya.
 MAIN MENU
> Home
> How to go to SULBAR
v Accomodation :
   - Hotel
   - Rumah Makan (Restaurant)
> Obyek Wisata (Destination)
> Kalender Wisata (Event Calendar)
> Directory
> Peluang Investasi (Investment)
> Perpustakaan Online (Library)
v Pemerintahan (Gov) :
   - Aparatur Pemerintah (Gov Officer)
   - UMKM / UKM


 

 

Email : info [at] sulbar.com | Email Redaksi : redaksi [at] sulbar.com

Situs ini merupakan situs berita online independen seputar wilayah Sulawesi Barat
This site is an independent online news sites around the area of West Sulawesi

copyright © 2004 - 2023 SulbarDOTcom - http://www.sulbar.com/

Online sejak 16-okt-2004

Saat ini orang Online.
Jumlah pengunjung : 2,511,429

web server monitoring service RSS