Sulbar.com - Pengaruh konteks dangdut D Academy 3 yang disiarkan oleh Indosiar betul-betul menjadi magnet dan seakan mampu menyihir banyak kalangan. Tidak terkecuali pejabat, petani, penjual, nelayan bahkan pemuda turut andil dan terasa akan ketinggalan jika tak ikut menyaksikan sang idolanya menyanyikan lagu diatas panggung dari mingu ke minggu.
Semua kalangan terlarut dalam euphoria konteks tersebut, mereka rela begadang menghabiskan separuh waktu malamnya agar dapat melihat sang idola barunya menyanyikan lagu-lagu yang bergendre dangdut diatas panggung lewat layar kaca.
Asrun, salah satu pecinta Ical asal Polewali kepada SulbarDOTCom malam tadi di rumahnya saat dirinya tengah asyik bersama keluarganya menonton D’Academy 3 itu mengatakan, demi sang idola dirinya bersama keluarganya rela begadang hanya untuk melihatnya bernyanyi walaupun harus sampai larut malam.
"Setiap minggu hampir tidak pernah saya lewatkan menonton konteks dangdut ini. Bukan hanya karena saya pribadi menyukai lagu-lagu dangdut, tapi juga karena salah satu finalisnya berasal dari Sulawesi Barat, jadi sebagai putra daerah kita harus mendukungnya," ujarnya serius.
Asrun juga mengaku berbangga, karena Ical banginya bukan hanya bagus kualitas suaranya dalam menyanyi, tetapi juga ikut mengharumkan nama daerah Sulbar. "Bukan hanya kualitas suaranya, disisi lain dia juga membawakan nama daerah, baik dari budaya maupun wisatanya, dan memperkenalkan ke seluruh masyarakat Indonesia. Maka dari itu kita juga harus berbangga atas capaiannya itu".
Senada dengan Asrun, Hariany juga salah seorang fans Ical malam tadi tampak begitu bersemangat menikmati idolanya bernyanyi yang ditontonnya melalui TV. Menurutnya, jika malam ini dia rela begadang karena dia ingin melihat sang idolanya mendapat juara satu.
"Tidak apa saya begadang malam ini yang penting Ical juara satu di D’akademy ini, seperti putra daerah lainnya yang sudah pernah merasakan juara pada konteks dangdut di tahun-tahun sebelumnya," ungkapnya.
Beruntun, pada dini hari tepat pukul 2.30 wita, Ical Majene, sebutan karibnya dari para dewan juri D’akademy kemudian dinyatakan menjadi pemenang dan dinyatakan sebagai juara satu setelah berhasil mengumpulkan sms dari pemirsa Indosiar sebanyak 54,8 persen. Sedang Weni Pontianak sebagai rivalnya pada grand final itu bertengger diangka perolehan sms sebanyak 45,2 persen.
Penantian dan pengorbanan Asrun dan Hariany dengan begadang suntuk hingga dini hari bersama para fans Ical Majene lainnya itu, akhirnya terbayar kontan. Dan melalui layar kaca itu, Ical mengaku sangat bersyukur dan berterima kasih kepada semua pendukungnya.
|