Sulbar.com - Tinggal sepekan lagi bulan Ramadan tiba, namun transaksi jual beli yang terlihat di Pasar Sentral Pekkabata masih sepi dari pengunjung. Bahkan harga sembakopun justru cenderung mengalami penurunan.
Sulmardi (35), salah satu pedagang di Pasar Sentral Pekkabata kepada SulbarDOTcom mengaku, pembeli di pasar masih sangat sepi. Bahkan harga sembakopun cenderung mengalami penuruan dari harga biasanya yang berada dikisaran harga standar.
"Waduh, saat ini pengunjung masih sepi pak! tidak ada pengaruhnya menjelang Ramadan, Mungkin tiga atau satu hari sebelum Ramadan baru banyak pembeli yang datang disini," ungkapnya, Rabu (17/5).
Untuk harga sembako sendiri, masih menurut Sulmardi kini telah mengalami penurunan menjelang Ramadan. Dari harga Rp. 30.000 per kilo dan sekarang turun menjadi Rp. 28.000/kg. Sedangkan telur yang semula harganya Rp.37.000/kg kini turun menjadi Rp.34.000. Beras dan beberapa kebutuhan pokok lainnya juga mengalami penurunan.
"Banyak kebutuhan pokok yang harganya turun, salah satunya bawang merah, beras dan telur. Mungkin karena banyaknya pasokan dari Enrekang, tapi pembeli berkurang khusus untuk sayuran," keluh keluh Sulmardi.
Penjual lainnya, Ratna (34) menuturkan hal yang sama. Dirinya mengaku pada Ramadan sebelumnya sekitar satu minggu menjelang, pembeli sudah banyak yang berdatangan ke Pasar Sentral untuk membeli kebutuhan pokok persiapan puasa. Sehingga mempengaruhi harga kebutuhan pokok, seperti sayuran dan lain-lain.
"Namun berbada dengan sekarang, saat ini saja masih sepi. Padahal tahun lalu, kalau satu minggu menjelang puasa, banyakmi pembeli yang datang. Mangkanya sekarang ini jualan kita ikut mengalami penuruan. Mulai dari beras, sayuran, gula merah, cabe, minyak dan sayuran. Hanya Bawang putih yang harganya meningkat, dulu harganya Rp.34.000 dan sekarang harganya Rp.47.000/kg," ungkap Ratna yang tinggal di Dusun Basseang Desa Duampanua ini.
|