Sulbar.com - Nilai jumlah orang tua jompo yang kian banyaknya dan hidup seorang diri tanpa ditemani sanak keluarganya, membuat Ajbar Abdul Kadir ikut prihatin. Dan menariknya keprihatinan itu ditujukkannya dengan turun langsung untuk ikut membantu mengurangi bebannya.
"Jujur saya sangat prihatin melihat banyaknya orang tua jompo yang hidup seorang diri tanpa sanak keluarga. Karenanya menurut saya, pemerintah harus hadir sebagai solusi terkait permasalahan ini," tuturnya kepada SulbarDOTcom disela acara kunjungannya ke rumah Pak Heru salah satu orang tua jompo di Kelurahan Madatte, Sabtu (17/6) kemarin.
Menurut lagislator Sulbar yang juga sekaligus ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Amanat Nasional (PAN) Polewali Mandar ini, keberadaan orang tua jompo di Polewali Mandar saat ini telah cukup diuntungkan, karena pemerintah telah mulai menyasar dan melakukan intervensi terhadapnya.
"Saya meihat kepedulian pemerintah kita telah ada. Itu terbukti bapak Heru ini menjadi sasaran program PNPM mandiri tapi saya rasa itu tidak cukup. Minimal, ini dibutuhkan panti jompo misalnya yang dikelola dengan profesional oleh pemerintah kita untuk menampung orang orang tua jompo seperti pak Heru ini," tuturnya.
Dalam kunjungan amal itu, Ajbar selain didampingi oleh istrinya dan kelompok majelis taklim radarrus juga ditemani sejumlah kelompok pengajian pengusaha Wonomulyo yang secara khusus datang menyambangi kediaman pak Heru.
Bantu Sembako dan Uang
Menariknya, dalam kunjungannya itu, baik Ajbar maupun rombongannya tampak tak kuasa menahan haru takkala melihat kondisi Pak Heru yang lumpuh dan hidup di rumah yang tak layak huni itu.
"Sepertinya, kini sudah saatnya negara memikirkan rumah jompo bagi mereka yang sudah tidak mampu seperti Pak Heru yang hidup sendiri tanpa keluarga," tegas Ajbar.
Selain Ajbar beserta rombongan menyerahkan bantuan berupa sembako dan kebutuhan sehari-hari untuk Pak Heru, dalam kunjungannya tersebut, Ajbar bersama rombongan juga menyerahkan bantuan uang yang disumbangkan langsung oleh istri dan kelompok tadarrus binaannya.
Sementara itu, Pak Heru lelaki jompo yang hidup sendiri dirumah reyotnya itu kepada media ini mengaku sangat bahagia mendapatkan kunjungan legislator Sulbar itu. Terlebih dirinya hingga kini terpaksa tinggal sendiri, setelah dirinya yang telah berbilang puluhan tahun tidak tahu lagi dimana sanak dan keluarganya.
"Lama sudah saya tinggal disini sudah puluhan tahun. Keluarga saya, saya tidak tahu dimana keberadaanya kini," tutur Pak Heru dengan dialeg yang terbata-bata dengan mata yang berkaca-kaca tak kuasa menahan tangis kesedihan dan kegembiraannya mendapatkan kunjungan Ajbar bersama rombongannya itu.
Kini, untuk beraktifitas sehari hari, Pak Heru terpaksa harus mengadalkan tangannya untuk bertumpu, setelah sebahagian kaki dan badannya sudah lumpu dan tak bisa lagi berfungsi dengan baik.