Sulbar.com - Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI) Cabang Mamasa menilai Dinas Perikanan Kabupaten Mamasa tidak profesional dalam memberikan pelayanan kepada publik. Akibatnya belasan pengurus dan anggota GMKI Mamasa datangi dinas perikanan Kabupaten Mamasa, Rabu (21/6).
Oktovianus sekretaris GMKI Cabang Mamasa mengatakan, kedatangan mereka ke dinas perikanan Mamasa itu dipicu tidak kunjung diumumkannya hasil uji coba laboratorium padahal telah ditemukan adanya indikasi ikan berformalin, sebagaimana diberitakan SulbarDOTcom beberapa waktu lalu.
"Jadi kedatangan kami ke dinas perikanan ini, hendak menanyakan hasil uji laboratorium terkait indikasi ikan yang berformalin yang ditemukan pihak dinas perikanan beberapa waktu lalu," ujar Oktavianus.
Sayang, kedatangan mereka ke dinas perikanan itu tidak membuahkan hasil, tersebab saat kedatangan GMKI itu tak satupun pimpinan yang bisa ditemui, karena baik kepala dinas maupun kepala bidang dinas perikanan Mamasa sedang melakukan tugas luar.
"Sayang kami tidak menemui pimpinan dinas. Heran juga karena mereka kompak tugas luar. Kami menilai Dinas Perikanan tidak profesional dalam menjalankan fungsi pelayanan termasuk fungsi pengawasannya terhadap perlindungan konsumen. Itu terbukti tidak tanggapnya dinas perikanan memberikan hasil uji laboratorium hasil temuan mereka," urainya.
Gagal di dinas perikanan, akhirnya GMKI Mamasa bergerak ke dinas kesehatan Mamasa, karena menurut salah seorang staf dinas perikanan, pihaknya telah menyerahkan sampel ikan kering yang diduga mengandung formalin itu ke dinas kesehatan.
Kepala Bidang Sumberdaya Kesehatan Dinas Kesehatan Mamasa, Alexander Arruan Pasau' yang menerima kedatangan GMKI mengaku, sampel temuan yang didapatkan dinas perikanan hingga kini belum ada hasil uji laboratorium.
"Kami belum bisa memberikan keterangan resmi terkait hasil uji laboratorium, karena masih dalam proses pengujian dan tentunya ada lembaga pemerintah yang memiliki wewenang dalam hal ini badan pengawasan obat dan makanan (BPOM). Kami sudah mengundang BPOM untuk memeriksa lebih lanjut. Nanti, setelah ada hasil pemeriksaan barulah kita umumkan secara resmi," kata Alexander.
Atas apa yang dilakukan dinas kesehatan dan dinas perikanan, pihak GMKI berharap segera mengumumkan ke media massa. "Kami berharap begitu ada hasil uji laboratorium, kedua dinas itu langsung mengumumkan ke publik di Mamas. Entah hasilnya positif atau negatif agar masyarakat tahu. Dan tidak lagi ada berkembang di media terkait indikasi ikan yang berformalin ini," imbuh Oktavianus.
|