Sulbar.com - Petani Desa Rappang Barat Mapilli Polewali Mandar akhirnya hanya bisa menghisap jempol, menyusul gagal panen yang menimpa puluhan hektare tanaman padi milik mereka setelah diserang hama tikus beberapa minggu terakhir.
"Sejak padi berumur dua bulan, hama tikus mulai menyerang tanaman padi," ungkap Muhammad (46) salah seorang petani yang tinggal di Dusun Rappang Desa Rappang Barat, Rabu (6/7).
Muhammad mengatakan, serangan hama tikus tersebut telah menyerang puluhan hektare sawahnya bersama para petani lainnya di Rappang Barat. Akibatnya tanaman padi menjadi rusak dan tidak bisa menghasilkan padi berkualitas. Namun menurut Muhammad, ada juga petani yang masih merawat tanaman padi yang terserang hama tikus itu.
"Karena tanaman padi rusak akibat serangan hama tikus, petani merasa kecewa dan membiarkan tanaman padi mereka tanpa dirawat. Sisa dari tanaman padi yang rusak akibat serangan tikus tersebut, masih tetap dipelihara. Dengan harapan tunas baru yang tumbuh dapat menghasilkan buah, walaupun tidak sepenuhnya. Karena tanaman padi merupakan salah satu sumber utama penghasilan petani disini," keluh Muhammad.
Sementara itu, petani lainnya, Syamsul (22) yang tinggal di Dusun Sila-sila mengatakan, sebenarnya para petani sudah pesimis dengan kegagalan panen mereka. Padahal mereka sebenarnya sudah melakukan beberapa usaha untuk menghilangkan hama tikus yang menyerang sawah mereka.
"Kami sudah melakukan usaha, salah satunya pemakaian racun. Akan tetapi sepertinya kurang efektif, sebab sawah tanaman padi kami masih saja terlihat mengalami penyusutan buah," ungkapnya. Ia juga mengemukakan, akibat serangan hama tikus tersebut, petani mengalami kerugian jutaan rupiah dari setiap hektarenya. Padahal biaya yang digunakan cukup banyak, dari awal penanaman hingga perawatan tanaman.
"Satu petak sawah biasanya dapat panen bentuk gabah hingga 16 karung, tetapi sekarang hanya dua karung saja. Kami mengalami kerugian yang cukup banyak," ucapnya.
|