Mengawal gagasan, peristiwa dan informasi Sulawesi Barat [ Beranda ] [ Tentang : Sulbar ] [ Hubungi Kami ] [ Menulislah disini ! ] [ Pedoman Pemberitaan ] [ Maps ]

SulbarDOTcom
Kalindaqdaq (Pantun Mandar) :

"Passambayang mo-oq dai Pallima wattu mo-oq Iyamo tu-uq Pewongan diahera."
Hendaklah anda tegakkan shalat Lima waktu selalu sempurna Sebab itulah bekal abadi Menuju hari kemudian

PERISTIWA
Setelah Kibarkan Bendera, Gantian Padamkan Kobaran Api
SulbarDOTcom - Setelah Kibarkan Bendera, Gantian Padamkan Kobaran Api


 Jumat, 18 Agustus 2017 21:45:04  | Dibaca : 2031 kali
 
Sulbar.com - Sejumlah Mahasiswa Pecinta Alam (Mapala) Universitas Al Asyariah Mandar (Unasman) akhirnya harus menjadi tenaga pemadam kebakaran dadakan di Pulau Karamasan. Menyusul kejadian yang membakar lahan seluas kurang lebih dua hektare itu.

Padahal, awalnya tujuan kedatangan mereka ke Pulau Karamasan itu adalah untuk ikut memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) RI ke - 72 dengan mengibarkan bendera merah putih di puncak ketinggian pulau yang kini menjadi pengembangbiakan rusa itu.

Namun, belum lama mereka usai mengibarkan bendera di pulau itu, tiba-tiba dikagetkan dengan kobaran api yang berada tidak jauh dari tempat mereka mengibarkan bendera berukuran besar itu.

Akhirnya usai pengibaran bendera, berbondong-bondong mereka bersama warga pulau, kemudian bergerak menuju lokasi kebakaran untuk melakukan pemadaman dengan menggunakan alat seadanya.

"Karena sebagian wilayah Karamasan di tumbuhi ilalang yang mudah terbakar dan hutan kering sehingga api dengan begitu cepat merambat. Ditambah angin yang bertiup kencang saat kejadian," urai Ahmad Qaslim, salah satu pembina Mapala Unasman yang juga ikut menjadi rombongan dalam pengibaran bendera itu.

Dikatakannya, api dengan begitu cepat merambat dari atas puncak hingga ke area pengunjung semua habis.
 
Dari informasi yang berhasil dihimpun oleh Mapala Unasman, kebakaran itu ditengarai terjadi karena ulah salah seorang warganya yang memang sengaja melakukan pembakaran di pulau yang juga menjadi lokasi laboratorium pengembangan tranplantasi terumbu karang Mapala Unasman itu.

"Informasi yang kami dapat dari warga, diduga dibakar oleh salah seorang warga yang juga tinggal di Pulau itu. Bahkan pembakaran lahan di Pulau Karamasan itu menurut warga, juga  telah berulang kali terjadi. Warga menegur pelaku pembakarannya, tetapi juga tak kunjung dihiraukan," tuturnya.

Namun berkat kesigapan sejumlah anggota Mapala Unasman itu, kebakaran yang terjadi sejak pukul 09.30 Wita itu akhirnya bisa dikuasai sekitar pukul 11.30 Wita.

"Alhamdulillah bisa dipadamkan dengan menggunakan kayu yang dipukul-pukulkan ke api untuk mempersempit wilayah rambatan api. Namun di sisi lain, kami juga terkendala terjalnya medan di beberapa bagian puncak. Dan akhirnya kami kesulitan menjangkaunya," beber Qaslim yang juga dosen Unasman alumnus pasca Universitas Diponegoro Semarang ini.

Selain dibantu warga, sejumlah pemuda dari Batetangnga juga ikut terlibat dalam upaya pemadaman api itu. Sehingga api tidak sampai menjilat ke area perkebunan warga dan area pengunjung pulau.

Sementara itu, Ikbal Amri juga salah satu anggota Mapala yang ada dilokasi kebakaran berharap, instansi terkait mulai memberikan perhatiannya yang serius di lokasi-lokasi wisata yang sudah ramai pengunjung, termasuk di Pulau Karamasan itu.

"Mestinya pemerintah serius mengawal semua lokasi-lokasi wisata, apalagi Pulau Karamasn ini adalah tempat pengembang biakan rusa dan juga menjadi area pengembangan tranplantasi terumbu karang kami," ujarnya.

Senada dengan itu, Nawawi juga anggota Mapala Unasman, meminta Pemkab Polman turun ke lapangan memberi pemahaman kepada warga dan para pengunjung akan pentingnya menjaga kebersihan.

"Kami minta Pemkab Polman turun tangan memberi pemahaman agar masyarakat tempatan dan para pengunjung menjaga lingkungan. Termasuk tidak membuang sembarang puntung rokok serta kemasan makanan dan minuman mereka. Karena bagi kami, selain Karamasan adalah lokasi wisata, bagi kami ini juga menjadi tempat belajar kami. Utamanya terkait transplantasi terumbu karang Mapala Unasman. Sementara yang kami lihat disini,  sampahnya berserakan dimana-mana," tutur Nawawi menyesalkan diamini Rustan juga anggota Mapala Unasman.

Lebih jauh, Asmin juga anggota Mapala Unasman malah mengatakan, di Pulau Karamasan juga ada contoh yang baik yang bisa dijadikan panutan bagi warga dalam membangun kesadaran lingkungan.

"Di Pulau Karamasan juga ada seorang warga yang patut menjadi panutan bersama. Namaya Boske. Dia kendati berprofesi sebagai tukang antara pengunjung, menggunakan perahu miliki, Boske selalu menitipkan karung kepada setiap pengunjung dan memintanya untuk memasukkan sampah-sampahnya ke dalam karung yang dititipkan itu. Namun sayang, menurut Boske, para pengunjung yang dititipi karung olehnya itu, tidak tidak juga mau memasukkan sampahnya," kisah Asmin tentang Boske. [yat/yat]
 
Tag : polman
 


ARTIKEL TERKAIT
KNPI Polman Komitmen Kuatkan Potensi Pemuda
Amien Rais: Rakyat Harus Dikuatkan Imannya
Koje Masuk Bursa Pilbup Polman, Akui Akan Ada Kejutan
Polres Polman - IAI DDI Jajaki Kerjasama
Tak Hanya di Kota, HIV AIDS Juga Rentan Jangkiti Warga Desa
 
KOMENTAR
 
Tulis Komentar
Nama :
Email :
URL :
Komentar :
   
   
   
     
    Catatan :
No Ads, No Spam, No Flood please !
Mohon tidak menulis iklan, spamming dan sejenisnya.
 MAIN MENU
> Home
> How to go to SULBAR
v Accomodation :
   - Hotel
   - Rumah Makan (Restaurant)
> Obyek Wisata (Destination)
> Kalender Wisata (Event Calendar)
> Directory
> Peluang Investasi (Investment)
> Perpustakaan Online (Library)
v Pemerintahan (Gov) :
   - Aparatur Pemerintah (Gov Officer)
   - UMKM / UKM


 

 

Email : info [at] sulbar.com | Email Redaksi : redaksi [at] sulbar.com

Situs ini merupakan situs berita online independen seputar wilayah Sulawesi Barat
This site is an independent online news sites around the area of West Sulawesi

copyright © 2004 - 2023 SulbarDOTcom - http://www.sulbar.com/

Online sejak 16-okt-2004

Saat ini orang Online.
Jumlah pengunjung : 2,514,883

web server monitoring service RSS