Sulbar.com - Pasca bencana banjir yang menyapu rata puluhan hektar sawah milik warga di Dusun Nakke Desa Taupe Kabupaten Mamasa beberapa waktu lalu, kali ini bencana kembali mendatangi. Adalah bencana tanah longsor kembali membuat jalan akses menuju dusun ini lumpuh total. Menyusul, hujan deras yang turun pada beberapa pekan terakhir ini. Tak tanggung-tanggung satu-satunya jalan penghubung Dusun Nekke dengan Ibu Kota Mamasa, pada Sabtu 07 Mei tertimbun longsor sepanjang kurang lebih 30 meter.
Sebelumnya, untuk mencapai Dusun Nekke dari Ibu Kota Kabupaten Mamasa dengan jalur normal bisa ditempuh dengan menggunakan kendaraan roda dua. Namun kini, dengan berjalan kaki sekalipun tidak lagi bisa dilalui. Dan bagi warga yang hendak menuju dan dari Mamasa kini terpaksa harus melewati jalur jalan alternatif.
Karena ditakutkan longsor susulan yang bisa terjadi kapan saja, mengingat curah hujan di wilayah ini masih terbilang tinggi, berbagai upayapun kini telah dilakukan oleh Kepala Dusun Nekke bersama warga dusun untuk kembali membuka akses jalan yang tertimpa longsor tersebut. Sayangnya peralatan yang digunakanpun masih mengandalkan sejumlah peralatan manual yakni, cangkul, skop dan linggis.
Peris (22) salah seorang warga yang juga terlibat dalam upaya membuka kembali akses jalan itu kepada SulbarDOTcom, siang tadi Minggu 8 Mei mengatakan, sejarah jalan penghubung Dusun Nekke dengan Ibu Kota Kabupaten Mamasa itu adalah jalan yang dibuat sendiri oleh warga yang saban saat melewati jalan tersebut.
"Jalan ini murni merupakan jalan dusun yang dikerjakan sendiri pembangunannya oleh warga. Bahkan hingga kini, jalan penghubung yang bagi kami amat vital ini belum pernah tersentuh oleh proyek pembangunan dari pemerintah. Tepatnya, akses jalan yang ada sekarang ini masih merupakan rintisan manual warga setempat," ujarnya.
Peris mengatakan, soal janji untuk dibangun sudah sangat sering didengarkan, utamanya jelang Pemilu, baik itu Pemilukada maupun Pemilu Legislatif. "Kalau dijanjikan ya, sudah banyak kali. Setiap masa kampanye baik Pilkada Bupati maupun Pemilu DPRD pasti dijanjikan perbaikan jalan. Biasanya para calon berlomba-lomba datang kesini mengumbar janji yang begitu manisnnya kepada kami. Namun saat mereka terpilih, mereka kembali lupa. Andaikan pepatah, jika tak butuh lagi ya, dibuang. Setelah terpilih ya, sudah lupa," tutur Peris sambil menyeka keringatnya saat di temui di lokasi longsoran.
|