Mengawal gagasan, peristiwa dan informasi Sulawesi Barat [ Beranda ] [ Tentang : Sulbar ] [ Hubungi Kami ] [ Menulislah disini ! ] [ Pedoman Pemberitaan ] [ Maps ]

SulbarDOTcom
Kalindaqdaq (Pantun Mandar) :

"Usurung mallete lembong Matindo manu-manu Maq ayumai Dalle pole dipuang."
Walau harus menyeberangi lautan Tidur laksana burung Demi berikhtiar/berusaha Rezeki dari Yang Maha Kuasa

KOLOM
Karena Pencak Silat Pemersatu NKRI
SulbarDOTcom - Karena Pencak Silat Pemersatu NKRI


 Penulis
: SURYANANDA
 Rabu, 8 Juni 2016 04:33:49  | Dibaca : 4202 kali
 
Sulbar.com - Awalnya rencana penulisan ini dimulai karena aktivitas kebudaayaan yang terdokumentasi di Mandar belum ada yang bicara tentang silat secara spesifik, kebanyakan tentang kebudayaan secara spesifik pada musik, sastra serta tarian.

Tidak spesifik membahas bagaimana perkembangan Pencak silat. Padahal salah satu kebudayaan yang akan digeser oleh globalisasi adalah pencak silat, tidak hanya di Mandar tetapi di Indonesia secara umum Silat identitas lokal bangsa yang terlupakan.

Pencak silat merupakan salah satu modal budaya bangsa indonesia. Seni bela diri ini adalah hasil olah budaya dari leluhur nenek moyang kita yang telah melalui proses perjalanan masa yang cukup panjang. Membentang dari abad- abad sebelum masehi hingga masa klasik indonesia yang dipengaruhi sistem kerajaan dan oleh pengaruh agama hindu budha dari tanah india.

Pencak Silat Awalnya adalah insting manusia untuk memperthankan kehidupannya. Masa itu bisa kita bayangkan, masa sebelum masehi bahwa mereka hidup dalam keadaan alam masih liar. Sangat banyak rintangan, tantangan dan gangguan utamanya dari binatang buas. Sehingga hal tersebut merupakan upaya manusia untuk mempertahankan diri dengan gerak-gerak tubuh yang teratur dan berirama.

Pencak silat dahulu kala adalah modal yang sangat besar dan sangat dihargai. Bukti nyata dari keberadaan pencak silat adalah kejayan kerajaan-kerajan klasik Nusantara saat itu. Pencak silat menjadi salah satu sumber kekuatan militer saat itu. Pencak silat tidak hanya menyediakan tekhnik bela diri tetapin juga falsafah hidup kesatria yang disebut “Pendekar”. Manusia sempurnya yang mempunyai moral dan akhlak yang tinggi.

Dapat kita saksikan relif-relif peninggal jejek keberadaan pencak silat dicandi-candi ditanah jawa dan beberapa daerah lain termasuk di Sulawesi yang dipercaya memgang teguh original lokal tradisional sebab dilakukan secara turun temurun.

Benang merahnya tentu saja ada, pencak silat dengan pengolahan kanuragan dan ilmu batin dimasa hindu-budha, tetapi kemudian disesuaikan lagi setelah islam datang dengan ajaran islam yang lebih bisa diterima oleh masyarakat Nusatara masa itu.

Contohnya saja aliran silat chimande yang berkembang dijawa barat, merupakan aliran silat yang berkembang dimasa pajajaran yang masih memegah teguh ajaran hindu – budha dan sunda asli kemudian di ubah menjadi aspek spritual bernuansa islami.

Nama pajajaran tidak sedikitpun dirubah, kemudian keseluruhan olah gerak dibawah ke cerbon oleh sembilan wali. Spritualnya menjadi islam tetapi ilmunya/jurus gerak ajarannya masih murni pajajaran. Geraknnya pajajaran spritualnya adalah islam. Sehingga pencak silat tak hanya kebudayaan indonesia, tetapi juga bagian dari karakter islam Nusantara.

Kini peran pencak silat mulai terlupakan, kondisi sosial budaya dan ekonomi yang berubah membuan seni beladiri ini menjadi sebuah budaya yang terpinggirkan. Sifat pembelajaran silat tradisonal yang tertutup dan rahasia, organisasi perguruan yang masih tradisional, tanpa sebuah model struktur silabus setiap jurus dan aliran, membuat pencak silat tradisional semakin terisolasi dari modernisasi.

Memang sulit jika harus disesuikan dengan model kurikulum moderen, tetapi sudah saatnya silat tradisional dimodernisasi, artinya bahwa kita mengembangkan dan menjaga silat tradisional tetapi mengembangkan dengan menyesuikan kedaan zaman. Memodernisasi pada metode pengenalan dengan tidak meninggalkan nilai luhur setiap perguruan.

Perlu pula pencatatan sejarah nilai filosofis setiap perguruan. Sehingga rekaman lokal jenius itu dapat diertahankan dari masa-kemasa. Mari mengajak lapisan masyarakat, pemuda pemudi dan anak-anak, kita bangun kesadaran bahwa mari jedikan pencak silat ini sebagai benteng budaya dinegeri kita. Karena pencak silat adalah alat pemersatu NKRI, bagimanapun lebelnya dan apapun nama dan alirannya.
 
Tag : polman
 
Tentang Penulis
Penulis Nama : SURYANANDA

Selain aktif sebagai awak redaksi SulbarDOTcom, mahasiswa Program Pasca Sarjana Unas Jakarta Prodi Ilmu Politik ini, juga dikenal aktif dalam dunia pergerakan


ARTIKEL TERKAIT
Teteskan Air Mata, Ribuan Warga Tallumpanuae Deklarasi Dukung ABM
Amien Rais: Rakyat Harus Dikuatkan Imannya
Aneh, FAI Unasman Sulap Sport Centre Jadi Arena Kajian
Persit Kodim 1402 Polmas-Rem 142 Tatag Kunjungi Panti Asuhan
Melalui Musda, Azis Gozal Ketuai Muhammadiyah Polman
 
KOMENTAR
Pelatih :
Rabu, 8 Juni 2016 04:33:49
Betul sekali.. Kami salah satu aliran pencak silat yg sebagian besar lahir di polman sangat sulit untuk mendaftarkan organisasi kami ke IPSI polman.. Selain dari pengalaman dan dana peresmian kami juga kurang informasi tentang letak PB IPSI POLMAN...
 
Tulis Komentar
Nama :
Email :
URL :
Komentar :
   
   
   
     
    Catatan :
No Ads, No Spam, No Flood please !
Mohon tidak menulis iklan, spamming dan sejenisnya.
 MAIN MENU
> Home
> How to go to SULBAR
v Accomodation :
   - Hotel
   - Rumah Makan (Restaurant)
> Obyek Wisata (Destination)
> Kalender Wisata (Event Calendar)
> Directory
> Peluang Investasi (Investment)
> Perpustakaan Online (Library)
v Pemerintahan (Gov) :
   - Aparatur Pemerintah (Gov Officer)
   - UMKM / UKM


 

 

Email : info [at] sulbar.com | Email Redaksi : redaksi [at] sulbar.com

Situs ini merupakan situs berita online independen seputar wilayah Sulawesi Barat
This site is an independent online news sites around the area of West Sulawesi

copyright © 2004 - 2023 SulbarDOTcom - http://www.sulbar.com/

Online sejak 16-okt-2004

Saat ini orang Online.
Jumlah pengunjung : 2,511,358

web server monitoring service RSS